Ada banyak beda oli mesin bensin dan diesel yang wajib diketahui. Selain tekstur olinya berbeda, fungsi dan cara kerjanya juga berbeda. Walaupun sama-sama untuk mesin mobil, tapi oli bensin sebenarnya berbeda dengan oli diesel. Perbedaan mendasar ada pada viskositas dan kandungan detergen pada oli.
Untuk detail lengkap perbedaan Oli Mesin Bensin dan Diesel simak penjelasannya disini.
Daftar isi
Detail Lengkap Beda Oli Mesin Bensin dan Diesel
Ada banyak sekali perbedaan pada Oli Mesin Bensin dan Diesel. Perbedaan ini tentu menyebabkan oli khusus mesin bensin tidak cocok digunakan pada mobil diesel. Begitu juga sebaliknya, oli mobil diesel tidak cocok digunakan pada mobil bensin.
Maka dari itu anda jangan sampai salah dalam memilih oli bensin dan diesel, karena jika oli bensin dimasukan di mobil diesel dan kebalikannya mobil diesel di isi dengan oli bensin akan berakibat fatal. Disini akan membahas secara tuntas untuk perbedaan kedua oli mesin bensin dan diesel tersebut.
Lantas apa saja perbedaannya?
Kandungan Oli
Oli mobil diesel haruslah memiliki viskositas yang lebih kental daripada oli untuk mesin mobil bensin di bengkel Dokter Mobil. Selain itu, kandungan detergen pada oli juga harus lebih banyak. Karena mesin diesel memiliki suhu mesin yang lebih tinggi. Semakin tinggi kandungan detergen oli, semakin baik oli dalam menahan panas.
Oli mobil diesel pada umumnya harus mampu menahan sisa-sisa pembakaran yang mengandung parafin dan sulfur dalam jumlah yang lebih banyak.
Perhatian, beberapa oli mesin diesel memiliki viskositas yang sama dengan oli mesin bensin. Walaupun memiliki viskositas yang sama, namun tetap saja oli mesin diesel tidak bisa digunakan pada mesin bensin. Begitu juga sebaliknya. Karena meski viskositasnya sama namun punya kandungan aditif dengan fungsi yang berbeda.
Beda Label Oli Mesin Diesel dengan Oli Mesin Bensin
Ketika membeli oli, anda bisa mengetahui peruntukan oli itu untuk Oli Mesin Bensin dan Diesel dengan cara melihat kode API yang tertera di kemasan. Bagaimana cara membaca kode API tersebut?
Oli yang cocok digunakan khusus pada mobil diesel akan memiliki kode API yang dimulai dengan huruf “C” (Compression) lalu diikuti satu huruf lagi. Misalnya CA, CB, CD, CG, CH, CX, dan seterusnya.
Semakin tinggi huruf kedua, maka kualitas oli akan dianggap semakin baik. Misalnya CG memiliki kualitas lebih tinggi daripada CF.
Sementara itu, oli khusus untuk mobil bensin akan memiliki kode API yang dimulai dengan huruf “S”.
Uniknya, ada juga oli yang dapat digunakan pada mesin diesel maupun pada mesin bensin. Oli yang bisa untuk mesin bensin dan diesel ini memiliki kode API S/C. Misalnya SH/CD, SL/CF, dan CF/SJ.
Perhatian: Walaupun memiliki kode S/C namun oli jenis ini kebutuhannya hanya boleh sementara. Karena kemampuan olinya tidak cocok dipakai terlalu lama. Oli dengan kode S/C sebaiknya digunakan hanya jika oli yang sesuai memang sedang dalam kondisi tidak tersedia.
Jika Salah Pakai Oli Mobil
Bagaimana jika oli mesin bensin digunakan pada mesin diesel? Bagaiamana jika oli mesin diesel digunakan pada mesin bensin?
Mesin diesel membutuhkan spesifikasi oli yang mampu menahan panas dengan lebih baik. Jika mesin diesel menggunakan oli khusus mobil bensin maka mesin diesel tak kuat dalam bekerja. Akibatnya mesin diesel akan mengalami gejala penurunan performa, dan jebolnya mesin.
Jika mesin bensin menggunakan oli mesin diesel maka mesin bensin juga juga akan jebol. Karena oli mesin diesel cenderung lebih kaya akan bahan dan lebih berat untuk diolah oleh mesin bensin. Terutama karena oli mesin diesel menggunakan lebih banyak pembersih (detergen).
Oleh sebab itu, pastikan untuk menggunakan oli yang tepat. Kenali beda mesin oli bensin dan diesel saat membeli, cek apakah anda memang menerima oli yang tepat dengan jenis mesin mobil anda.
Demikianlah beberapa hal yang menjadi beda oli mesin bensin dan diesel yang penting untuk kita ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat untuk menjaga performa mobil tetap optimal. Senang bisa bermanfaat untuk dunia otomotif Indonesia.